Miris, sedih, sakit dan sebagainya hati kita merasa ketika melihat
anak-anak & remaja kita bertindak tidak sesuai norma agama, begadang di
jalanan, memposting minuman kerasnya dengan bangga, berself-pose layaknya suami
istri dengan suka-sukanya mereka posting, tidak mau ngaji, sekolah tidak karuan,
terlebih menjauh dari amalan shalat
Jangan benci mereka!
Jangan kutuk mereka!
Jangan caci & hardik mereka!
Doakan saja mereka, jika berkenan kirimi mereka Fatihah.
Banyak problem yang mendasari mereka berlaku & bertindak demikian.
Mungkin, hubungan dengan orang dekatnya sangat tidak baik
(keluarganya/orang tuanya dan seterusnya.) sudah banyak orang tua yang tidak
berwibawah lagi bagi anaknya karena keburukannya sudah dikenal dan dipahami
oleh anak2nya, nafkah yang tidak halal, perceraian, konflik rumah tangga yang
membuat mereka tertekan bathinnya, bingung pada siapa mereka meluapkan
emosionalnya sementara mereka masih labil dan tidak mungkin stabil dengan
kondisi mereka yang masih butuh bimbingan, arahan, motivasi, nasihat & doa.
Dan masih ... banyak faktor X lainnya. Wallahu’alam..
Ini ladang pahala sebenarnya bagi para Ustadz, Guru dan yang bergerak
di lembaga pendidikan untuk melakukan home visit/ kunjungan rumah untuk
mengetahui apa yang terjadi pada siswa-siswinya, kunjungan rumah bukan untuk
membagi-bagikan pakaian, uang dan bentuk lainnya untuk mengajak mereka
bersekolah, marwah & wibawah pendidikan sudah mulai rusak karena hal seperti
ini, sudah banyak orang tua yang sudah berani
memasang/mematok harga anak-anaknya, innalillah..., kalau sudah demikian
... putek Pak Bu, serba salah, setelah ada gerakan pencarian siswa baru seperti
ini.
Bagi para mahasiswa dan mahasiswi di fakultas tarbiyah atau pendidikan
inilah sumber variabel2 yang bisa dijadikan latar belakang penelitian kalian
untuk skripsi, tesis sampai disertasi mungkin,
Jika tidak bisa berbuat apa-apa untuk remaja2 kita, cukup doakan
mereka,
Jangan katakan, mereka bukan anak2 ku, cucu2 ku, ponakan2 ku, murid2 ku
dan bukan siapa2 ku!
Bayangkan jika ihwal ini Tuhan timpakan pada keluarga kita, Allahumma
bangidznaa...
Karena remaja, pemuda adalah penerus kita, merekalah penerus kita.
Subbanul yaum rijalun ghodd..
Allhummajalnaa waauladana watalaamidinaa wasanatironaa min ahlil ilmi
wa ahlil khoir..
Wala taj’alnaa waiyyahum min ahli sarri wa ahli dloiri, innaka ‘ala’
kulli syaiin oodir...
Amiin ...........
Alfaatihah ...
0 Comments